Tenaga Penyuluh Pertanian DKPP Lumajang Kurang, Tugas Penyuluh Menjadi Berat

Wednesday, 29 May 2024 - 20:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

salah satu tenaga penyuluh pertanian saat berada di lahan pertanian warga

salah satu tenaga penyuluh pertanian saat berada di lahan pertanian warga

Lumajang, Satu Detik – Tenaga penyuluh pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang berjumlah 128 orang. Dengan rincian 80 orang tenaga penyuluh berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Sedang 48 orang lagi merupakan tenaga penyuluh berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang drh. Rofi’ah mengatakan jumlah tenaga penyuluh pertanian itu, masih kurang dari jumlah idealnya. Akibatnya, 1 orang tenaga penyuluh harus bekerja di 2 hingga 3 desa.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Idealnya satu desa atau kelurahan memiliki 1 tenaga penyuluh pertanian. Lumajang ada 205 desa, berarti tenaga penyuluhnya harus 205,” katanya.

Rofi’ah mengaku sejak tahun 2022 hingga 2024 pihak telah mengusulkan penambahan tenaga penyuluh ke Pemerintah Pusat. Namun, hingga saat ini tak kunjung ada penambahan.

Padahal dalam tahun 2024 ada 4 tenaga penyuluh yang akan pensiun. “Sedang di tahun 2025 juga sama ada 4 tenaga penyuluh akan pensiun,” ungkapnya

Ditanya apakah memungkinkan bisa untuk merekrut tenaga honorer, Rofi’ah menegaskan tidak bisa.

Karena sudah ada ketentuan terkait regulasi menambah tenaga honorer dari Menpan-RB.

Kurangnya tenaga penyuluh membuat wilayah kerja bertambah. Misalkan satu tenaga penyuluh pertanian harus mengakomodir antara 2-3 desa sekaligus dalam satu wilayah.

“Tugas tenaga penyuluh cukup berat, karena harus melaksanakan tugasnya 2 hingga 3 desa,” pungkasnya. (kur/cho)

Facebook Comments Box

Penulis : Kurniawan

Editor : MJ Choir

Berita Terkait

Jelang Natal Dan Tahun Baru 2025, Petugas Kesehatan Hewan Lumajang Periksa Daging di Pasar Baru
Kawasan Hutan KRPH Gucialit BKPH Senduro Lumajang Jadi Langganan Penjarahan, Ini Jawaban Perhutani
Diduga Gunakan Kayu Curian untuk Bangun Tempat Ibadah, Kasek SMP Negeri 2 Senduro Lumajang Ngaku Sudah Izin Perhutani
Diduga Aktor Illegal Logging, Pemilik Gudang di Kandangan Lumajang Dipolisikan Perhutani
Diduga Tak Kantongi Izin, Dua Pelaku Tambang Pasir di Pronojiwo Lumajang Ditangkap Tim Mabes Polri Kini Jadi Tersangka
Pemkab Lumajang Menuju Kota Cerdas lewat Smart City
Natal dan Tahun Baru 2025, Pemkab Lumajang Pastikan Stok Daging Sapi dan Ayam Aman
Jaga Ekosistem dan Sumber Mata Air, Perhutani Lakukan Penghijauan di Lereng Gunung Semeru

Berita Terkait

Tuesday, 24 December 2024 - 19:07 WIB

Jelang Natal Dan Tahun Baru 2025, Petugas Kesehatan Hewan Lumajang Periksa Daging di Pasar Baru

Tuesday, 24 December 2024 - 16:49 WIB

Kawasan Hutan KRPH Gucialit BKPH Senduro Lumajang Jadi Langganan Penjarahan, Ini Jawaban Perhutani

Monday, 23 December 2024 - 21:39 WIB

Diduga Gunakan Kayu Curian untuk Bangun Tempat Ibadah, Kasek SMP Negeri 2 Senduro Lumajang Ngaku Sudah Izin Perhutani

Monday, 23 December 2024 - 21:27 WIB

Diduga Aktor Illegal Logging, Pemilik Gudang di Kandangan Lumajang Dipolisikan Perhutani

Wednesday, 18 December 2024 - 21:11 WIB

Diduga Tak Kantongi Izin, Dua Pelaku Tambang Pasir di Pronojiwo Lumajang Ditangkap Tim Mabes Polri Kini Jadi Tersangka

Wednesday, 18 December 2024 - 16:53 WIB

Natal dan Tahun Baru 2025, Pemkab Lumajang Pastikan Stok Daging Sapi dan Ayam Aman

Wednesday, 18 December 2024 - 16:19 WIB

Jaga Ekosistem dan Sumber Mata Air, Perhutani Lakukan Penghijauan di Lereng Gunung Semeru

Wednesday, 27 November 2024 - 15:14 WIB

Thoriqul Haq dan Istri Gunakan Hak Pilihnya di TPS 2 Desa Sukosari Lumajang

Berita Terbaru