Lumajang, Satu Detik – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lumajang pada Sabtu (1/11/2025), malam, mengakibatkan puluhan hektar lahan pertanian di wilayah tersebut terendam banjir.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mencatat total 88 hektar lahan pertanian yang terdampak.
Kepala DKPP Lumajang, Ir. M. Retno Wulan Andari, MSi, menyebutkan bahwa lahan yang terendam tersebar di lima kecamatan, diantaranya Kecamatan Tempursari, Rowokangkung, Tekung, Kunir dan Sukodono.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Data DKPP menunjukkan, dampak terluas berada di Kecamatan Sukodono dengan 20 hektar, diikuti Kecamatan Tempursari dengan 15 hektar.
“Alhamdulillah tidak sampai berpotensi gagal panen, karena semua masih tanaman baru. Rata-rata yang terendam adalah tanaman padi dan jagung,” jelas Retno pada Senin (3/11/2025).
Ketua Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Lumajang, Iskhak Subagio, SE, menjelaskan bahwa kerugian signifikan akan terjadi jika genangan air bertahan hingga berhari-hari.
“Kalau sampai terendam berhari-hari, bisa menyebabkan busuk akar dan tanaman mati,” tegas Iskhak.
Selain padi dan jagung, ia menambahkan, sejumlah lahan tanaman tebu juga turut terendam.
Dampak lain yang dikhawatirkan adalah penurunan kualitas panen padi.
“Jika ada yang panen (padi), kualitasnya pasti turun dan harganya jauh di bawah harga dasar. Sementara tanaman tebu rawan roboh ketika hujan,” tambahnya.
Data HKTI Lumajang merinci wilayah terdampak, di antaranya di Kecamatan Tekung Desa Mangunsari 0,3 hektar dan Wonogriyo 15 hektar.
Sedangkan Kecamatan Rowokangkung di Desa Sidorejo 2 hektar dan Nogosari 3 hektar, serta Kecamatan Sukodono di Desa Dawuhan Lor 0,5 hektar, Kebonagung 1,5 hektar, dan Kutorenon 0,9 hektar.
“Sejauh ini infrastruktur pertanian secara umum belum terdampak, meskipun ada beberapa pintu air yang dilaporkan kritis,” pungkasnya. (mrus)
Penulis : muachrus
Editor : Mujibul Choir


















